Filosofi Rumah Kita
Jadikanlah Kalian Orang Yang Mampu dan Berilmu
Menu
HOME
Tulisan
Artikel
Sahabat
Kehidupan
Religius
Keluarga
Otomotif
Kelistrikan
Sistem Pengapian
Mesin
Pengelasan
Aquakultur
Budidaya Perairan
Penyakit dan Bakteri
Pakan Alami
Pakan Buatan
Lain - lain
Karir
MBONG GROUP
Warkop Cak mBong
Soto Ayam Lamongan Cak mBong
mBong.Net
mBong.Fresh
mBong.Cling
AQUAKULTUR
Budidaya Gurami
Budidaya Vaname
Budidaya Gabus
Budidaya Nila
Budidaya Betok
Kontraktor
PT. Yasa Industri Nusantara
PT. Harapan Jaya
PT. Citra Adi Sarana
CV. Sinar Teknik
CV. Multi Jaya Teknik
PT. BARATA INDONESIA
BENGKEL
Lebih Dekat
Sosial Media
Facebook
Twitter
Instagram
Geogle+
You Tube
Scribd
Line
Profil
Favorite
Sepak Bola
Tokoh
Makanan
Artis
DLL
Galeri
BS_Privat
Family
Kampus Biru
Organisasi
Job
Liburan
Tutorial
Berita Aktual
Politik Nasional
Kementerian Kelautan Perikanan
Olaraga
Kuliner Indonesia
Interprener
Wisata dan Liburan
Kamis, 19 November 2015
Tinggalkan Keraguan
Hadits berikut tentang perintah untuk meninggalkan keraguan. Imam An-Nawawi memasukkan hadits ini kedalam salah satu hadits arba'in.
عن أبي محمد الحسن بن علي بن أبي طالب سبط رسول الله صلى الله عليه وسلم وريحانته رضي الله عنهما قال حفظت من رسول الله صلى الله عليه وسلم " دع ما يريبك إلى ما لا يريبك " رواه الترمذي وقال : حديث حسن صحيح
Dari Abu Muhammad, Al Hasan bin ‘Ali bin Abu Thalib, cucu Rasululloh Shallallahu ‘alaihi wa Sallam dan kesayangan beliau radhiallahu 'anhuma telah berkata : “Aku telah menghafal (sabda) dari Rasululloh Shallallahu ‘alaihi wa Sallam: “Tinggalkanlah apa-apa yang meragukan kamu, bergantilah kepada apa yang tidak meragukan kamu “. (HR. Tirmidzi dan berkata Tirmidzi : Ini adalah Hadits Hasan Shahih)
[Tirmidzi no. 2520, dan An-Nasa-i no. 5711]
Kalimat “yang meragukan kamu” maksudnya tinggalkanlah sesuatu yang menjadikan kamu ragu-ragu dan bergantilah kepada hal yang tidak meragukan. Hadits ini kembali kepada pengertian Hadits keenam, yaitu sabda Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Sallam: “Sesungguhnya yang halal itu jelas dan yang haram itu jelas, dan di antara keduanya banyak perkara syubhat”.
Pada hadits lain disebutkan bahwa Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Sallam bersabda : “Seseorang tidak akan mencapai derajat taqwa sebelum ia meninggalkan hal-hal yang tidak berguna karena khawatir berbuat sia-sia”.
Tingkatan sifat semacam ini lebih tinggi dari sifat meninggalkan yang meragukan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Posting Lebih Baru
Posting Lama
Beranda
Langganan:
Posting Komentar (Atom)