Filosofi Rumah Kita
Jadikanlah Kalian Orang Yang Mampu dan Berilmu
Menu
HOME
Tulisan
Artikel
Sahabat
Kehidupan
Religius
Keluarga
Otomotif
Kelistrikan
Sistem Pengapian
Mesin
Pengelasan
Aquakultur
Budidaya Perairan
Penyakit dan Bakteri
Pakan Alami
Pakan Buatan
Lain - lain
Karir
MBONG GROUP
Warkop Cak mBong
Soto Ayam Lamongan Cak mBong
mBong.Net
mBong.Fresh
mBong.Cling
AQUAKULTUR
Budidaya Gurami
Budidaya Vaname
Budidaya Gabus
Budidaya Nila
Budidaya Betok
Kontraktor
PT. Yasa Industri Nusantara
PT. Harapan Jaya
PT. Citra Adi Sarana
CV. Sinar Teknik
CV. Multi Jaya Teknik
PT. BARATA INDONESIA
BENGKEL
Lebih Dekat
Sosial Media
Facebook
Twitter
Instagram
Geogle+
You Tube
Scribd
Line
Profil
Favorite
Sepak Bola
Tokoh
Makanan
Artis
DLL
Galeri
BS_Privat
Family
Kampus Biru
Organisasi
Job
Liburan
Tutorial
Berita Aktual
Politik Nasional
Kementerian Kelautan Perikanan
Olaraga
Kuliner Indonesia
Interprener
Wisata dan Liburan
Kamis, 19 November 2015
Budidaya Ikan Bawal (collossoma macropomum)
Ikan bawal air tawar adalah salah satu jenis ikan air tawar yang mempunyai nilai ekonomis tinggi. Ikan jenis ini salah satu yang banyak dibudidayakan di Indonesia selain lele, nila, gurame, dan lain-lain. Selain relatif tidak terlalu sulit membudidayakannya, ikan bawal tawar termasuk ikan yang mudah beradaptasi.
Usaha pembesaran ikan bawal tawar dilakukan dengan tujuan utama untuk memperoleh ikan konsumsi dengan ukuran yang disukai oleh para penikmat ikan.
Budidaya pembesaran ikan bawal air tawar dapat dilakukan dengan sistem polikultur maupun monokultur.
A. Persyaratan Lokasi
Beberapa persyaratan lokasi budidaya yang harus dipenuhi sebelum digunakan untuk membudidayakan ikan bawal tawar adalah :
Tanah bertekstur liat lempung, tidak porous, subur serta mempunyai sudut kemiringan sebesar 3 – 5 %.
Lokasi pemeliharaan berada di pada ketinggian 50 – 400 m dpl.
Kualitas air harus baik, dalam artian bebas dari pencemaran bahan – bahan kimia, minyak maupun limbah pabrik. Memiliki kadar pH 7 – 8 dan bersuhu 26o – 28o C.
Dasar kolam berlumpur, tidak terlalu keruh.
Kedalaman kolam berkisar diantara 80 – 100 cm.
Sumber air mempunyai debit 3 liter / detik untuk sistem pemeliharaan tradisional serta 6 – 12 liter / detik untuk sistem pemeliharaan polikultur.
Parameter Ikan Bawal
Suhu
Oksigen
pH
jumlah telur
26-29
> 4
5-7
300.000-500.000
B. Teknik Budidaya
Persiapan Kolam
Pengeringan tanah dasar kolam.
Pengapuran tanah dasar kolam dengan menggunakan kapur tohor atau dolomit, dengan dosis 25 kg / 100 m2.
Pemupukan dengan menggunakan pupuk kandang dengan dosis 25 – 50 kg / 100 m2 dan TSP dengan dosis 3 kg / 100 m2.
Kolam diisi dengan air setinggi 3 cm lalu didiamkan selama 3 hari.
Proses penambahan air dilakukan sedikit demi sedkit hingga pada akhirnya ketinggian air kolam maksimal adalah 80 – 120 cm.
C. Pemilihan dan Penebaran Benih
Penebaran benih dilakukan 7 – 10 hari setelah pemupukan.
Benih yang akan ditebar harus sudah melalui proses aklimatisasi. Caranya : Masukkan benih ikan yang masih berada di dalam kantong plastik ke dalam air kolam. Setelah dinding plastik berembun, buka kantong plastik benih ikan tersebut, lalu masukkan air kolam sedikit demi sedikit hingga benih terlihat sudah dapat beraktifitas normal. Benih ikan siap ditebar.
D. Pakan dan Cara Memberikan Pakan
Sumber pakan yang dapat digunakan adalah dedaunan dan atau pelet ikan. Pakan dapat diberikan dengan dosis 3 – 5 % dari total berat ikan, dengan cara disebar merata.
E. Pemanenan
Pemanenan dapat dilakukan setelah masa pemeliharaan sudah mencapai 4 – 6 bulan, dimana dalam usia tersebut, berat ikan bawal tawar sudah mencapai kurang lebih 500 gram / ekor. Alat yang biasa digunakan dalam operasional panen ini adalah jaring yang terbuat dari waring berdiameter lebar.
Ref : www.alamikan.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Posting Lebih Baru
Posting Lama
Beranda
Langganan:
Posting Komentar (Atom)